Rabu, 20 Juni 2012
....
Tidak tau harus memulai dari mana, yang jelas saya ingin berterima kasih kepada Tuhan yang sudah memberikan nikmat tiada tara. Hingga saat ini saya masih bisa berkumpul bersama keluarga walaupun Ayah sedang mencari nafkah di luar sana. semoga Ayah di beri jalan dan keselamatan disana. Amin. I miss you Dad.
Jumat, 15 Juni 2012
Halo Apa Kabar?
Hello apa kabar pembaca yang selama ini tidak kangen akan tulisan saya yang tidak mengangenin. haha. semoga sehat selalu yang sedang membaca tulisan ini :D amiiin.
Sudah lama juga tidak mengisi blog ini, jadi agak kaku kayak klakson delman . haha....semoga para pembaca blog ini pikiran nya lagi pada kosong yah, jadi tidak ada beban ketika membaca tulisan ini hehehe..
Kali ini saya ingin menceritakan tentang sebuah rumah yang ada di tengah kota (tapi masuk gang lagi). Waktu tidur, dia bermimpi bangun tidur dan berada di sebuah rumah yang cukup besar dan mewah. Rumah tersebut berada di dataran rendah yang cukup hijau dan ketika membuka jendela kamar terlihatlah pantai yang indah dan ada dua anak kecil yang sedang berkejar-kejaran. Dia merasa senang dan sedikit iri ketika melihat itu karena dia tidak mempunyai sahabat yang sedekat itu. Dia menuju kamar mandi dan mencuci mukanya lalu bergegas menuju teras rumah yang depannya menghadap pantai. Menyalakan kopi dan menseduh rokok (eh kabalik yah) sambil mendengarkan musik yang alunannya bisa membuat terbang. "Sungguh indah sekali hidup ini" katanya sambil tersenyum.
Tak lama dua anak kecil yang berkejar-kejaran tadi menghampiri dia dan bertanya kepadanya "Kak, alangkah indah sekali jika kelak kami besar nanti bisa merasakan kehidupan seperti kakak." Dia pun sedikit mengkerutkan dahinya dan berkata "Memang apa enaknya hidup seperti kakak?"
.......
Kemudian ditengah cerita si pemuda tadi di bangunkan dari mimpinya dan ternyata dia tetap berada di dalam rumah yang sederhana serta acak-acakan yang berada didalam gang (si penulis sedang malas menulis) ha ha ha.
Sekian. dadahh...
Sudah lama juga tidak mengisi blog ini, jadi agak kaku kayak klakson delman . haha....semoga para pembaca blog ini pikiran nya lagi pada kosong yah, jadi tidak ada beban ketika membaca tulisan ini hehehe..
Kali ini saya ingin menceritakan tentang sebuah rumah yang ada di tengah kota (tapi masuk gang lagi). Waktu tidur, dia bermimpi bangun tidur dan berada di sebuah rumah yang cukup besar dan mewah. Rumah tersebut berada di dataran rendah yang cukup hijau dan ketika membuka jendela kamar terlihatlah pantai yang indah dan ada dua anak kecil yang sedang berkejar-kejaran. Dia merasa senang dan sedikit iri ketika melihat itu karena dia tidak mempunyai sahabat yang sedekat itu. Dia menuju kamar mandi dan mencuci mukanya lalu bergegas menuju teras rumah yang depannya menghadap pantai. Menyalakan kopi dan menseduh rokok (eh kabalik yah) sambil mendengarkan musik yang alunannya bisa membuat terbang. "Sungguh indah sekali hidup ini" katanya sambil tersenyum.
Tak lama dua anak kecil yang berkejar-kejaran tadi menghampiri dia dan bertanya kepadanya "Kak, alangkah indah sekali jika kelak kami besar nanti bisa merasakan kehidupan seperti kakak." Dia pun sedikit mengkerutkan dahinya dan berkata "Memang apa enaknya hidup seperti kakak?"
.......
Kemudian ditengah cerita si pemuda tadi di bangunkan dari mimpinya dan ternyata dia tetap berada di dalam rumah yang sederhana serta acak-acakan yang berada didalam gang (si penulis sedang malas menulis) ha ha ha.
Sekian. dadahh...
Jumat, 04 Mei 2012
Untukmu, Aku Ibuku :')
by: pidibaiq
Kau mengajari aku mengucapkan kata2 baru.
Kau menghendaki aku mengucapkan kata2 bagus.
kau adalah yang tidak membunuhku selagi masih bayi.
kau adalah yg tidak mengutukku hingga menjadi batu.
Kau sebut nama aku.. pada setiap ucap doa mu.
kau jauh lebih tinggi dari aneka macam surga.
kau tanyakan kabarku disaat aku tinggal jauh.
kau adalah yang lunglay di saat aku marah pergi.
kau adalah yang malu disaat aku berbuat memalukan.
kau adalah yang bimbang tanya dengan siapa aku pergi.
kau jauh lebih harum dari apapun yang paling mengharumkan.
kau adalah yang bilang jangan kecewa sabar sayang.
kau adalah dirimu dengan getar kupanggil enkau IBU...
Kau mengajari aku mengucapkan kata2 baru.
Kau menghendaki aku mengucapkan kata2 bagus.
kau adalah yang tidak membunuhku selagi masih bayi.
kau adalah yg tidak mengutukku hingga menjadi batu.
Kau sebut nama aku.. pada setiap ucap doa mu.
kau jauh lebih tinggi dari aneka macam surga.
kau tanyakan kabarku disaat aku tinggal jauh.
kau adalah yang lunglay di saat aku marah pergi.
kau adalah yang malu disaat aku berbuat memalukan.
kau adalah yang bimbang tanya dengan siapa aku pergi.
kau jauh lebih harum dari apapun yang paling mengharumkan.
kau adalah yang bilang jangan kecewa sabar sayang.
kau adalah dirimu dengan getar kupanggil enkau IBU...